Desa Bandung merupakan salah satu desa di Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Secara geografis desa ini berbatasan dengan Desa Babakan di sebelah utara, Desa Pangawinan di sebelah selatan, Desa Mander dan Desa Nambo Udik di sebelah barat, dan Desa Malabar di sebelah timur.
Desa Bandung memiliki luas wilayah 470 hektare. Sebagian besar wilayahnya digunakan untuk pertanian 175 hektare dan perkebunan 120 hektare. Secara topografi Desa Bandung merupakan dataran dengan ketinggian 155 meter di atas ketinggian laut. Desa Bandung mempunyai iklim tropis sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap aktivitas pertanian dan pola tanam di desa ini.
Desa yang dikenal dengan pusat kerajinan anyaman bambu ini memiliki penduduk sebanyak 1.853 kepala keluarga dengan 7.647 jiwa. Terdiri atas 3.763 laki-laki dan 3.884 perempuan. Warga Desa Bandung paling banyak berprofesi sebagai petani, buruh tani, dan wiraswasta atau pedagang.
Usaha Produk Unggulan adalah kerajinan industri rumahan, memiliki potensi sebagai daerah peralihan antara daerah industri berat dan sedang pada bagian timur dan utara dengan daerah pertanian dan perikanan pada bagian selatan dan barat.
Penghargaan Desa
Potensi Utama Desa
Pada jaman dahulu yakni sebelum tahun 2010, Desa Bandung masih di bawah naungan Kecamatan Pamarayan, belum terbentuk Kecamatan Bandung. Saat itu Desa Bandung dipimpin oleh tokoh agama bernama KH Payumi. Beliau menjabat kepala desa kurang lebih empat periode (tiga puluh tahun) dari tahun 1969 sampai tahun 1989 dan pada saat itu beliau mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala desa karena terlalu sibuk mengurus anak didiknya (santri).
Setelah itu diadakan pemilihan dengan calon bernama Tapok dengan lawan bumbung kosong/tidak ada lawan tetapi pemilihan tetap berlanjut dan saudara Tapok menang, beliau memimpin selama dua periode. Setelah masa jabatan beliau habis Desa Bandung tidak melakukan pemilihan kembali. Saat itu Desa Bandung dipimpin Pjs bernama Burnalis selama dua tahun.
Kemudian pada 1996 diadakan kembali pemilihan kepala desa dengan tiga calon. Antara lain Madali, Juber, Agus. Pemilihan dimenangkan oleh saudara Juber. Beliau menjabat selama satu periode dengan akhir masa jabatannya pada 2004. Kemudian beliau mencalonkan kembali pada pemilihan selanjutnya dengan tiga calon. Yakni Hj Eti Suhaeti, Juber, dan Sanudin. Kemudian pemilihan dimenangkan oleh Sanudin dengan masa jabatan selama enam tahun terhitung sejak 2004 sampai 2010. Kemudian setelah itu dilakukan kembali pemilihan Kepala Desa Bandung untuk periode 2011-2017 dengan tiga calon yakni Sanudin, Juber, dan Madyusup dan pemilihan kembali dimenangkan oleh saudara Sanudin dan masa jabatan berakhir pada 6 Januari 2017. Setelah itu kepemimpinan Desa Bandung dipimpin oleh saudara Sukmara. S.IP selama 11 bulan sampai November 2017 yang saat itu selaku Sekretaris Desa.
Kemudian dilakukan pemilihan kepala desa kembali untuk masa jabatan 2017-2023 dengan tiga calon yakni Sanudin, Na’im dan Madyusup. Pemilihan kepala desa dimenangkan oleh saudara Madyusup.
Berikut Nama-nama Kepala Desa Bandung dari masa ke masa:
1969 - 1986
1987 - 1997
1998 - 2003
2004 - 2010
2011 - 2017
2017 - 2023
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan Desa.
Untuk mencapai tujuan dari Visi di atas maka disusunlah Misi sebagai langkah-langkah penjabaran dari visi tersebut di atas sebagai berikut :
Visi
Misi
Desa Bandung memiliki potensi yang cukup besar dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Di Desa Bandung banyak masyarakat yang menekuni kerajinan anyaman bambu hampir di setiap kampung.
Kerajinan anyaman bambu di desa ini sudah berjalan sejak lama dan dilakukan secara turun menurun. Bahkan produk-produk yang dihasilkan sudah dipasarkan hingga luar daerah seperti ke daerah Lampung, Palembang, dan daerah lainnya.
Produk kerajinan bambu asal Desa Bandung memiliki kualitas yang bagus sehingga menarik minat pasar luar daerah. Kerajinan bambu ini diproduksi secara manual namun dengan kontur yang kokoh.
Selain itu, Desa Bandung juga masuk dalam salah satu wilayah prospek industri. Sudah ada beberapa lahan yang dibebaskan oleh investor untuk aktivitas industri. Hal ini menjadi potensi yang cukup besar untuk menyerap tenaga kerja dan meningkatkan taraf ekonomi warga Desa Bandung.
Kemudian di Desa Bandung juga banyak lahan pertanian sehingga banyak juga warganya yang berprofesi sebagai petani. Secara demografi, 50 hektare lahan di Desa Bandung dimanfaatkan untuk pertanian, 90 hektare untuk industry, dan 10 hektare lahan peternakan.
Desa Bandung dilalui jalan otonom sekitar 7 kilometer dan juga dilalui dua jalan provinsi. Hal ini memudahkan masyarakat Desa Bandung untuk bertranportasi.